Semua tak lebih dari mainan. Dalam kebimbangan, apakah esok masih bisakah kita menghirup sejuknya udara pagi? Entah bagaimana manusia harus merenungkan hidup? Sementara dia menjalani lakon yang tak pernah ia mengerti. Melewati hari demi hari di bawah kuasa takdir yang tak mampu ia lawan sedikitpun. Manusia yang lemah, tiada berdaya dengan dirinya sendiri. Terlempar di gurun asing yang tak pernah ia temui sebelumnya.
Ah, seharusnya manusia menangis dengan ketidaktahuanku akan hidup. Tapi berkesankah tetesan airmata? Bisakah menjadikan manusia sadar tentang situasi yang dihadapinya saat ini?
Sebagian orang terlelap melepas lelah. Sebagian masih membuka mata menemani indahnya bulan. Sebagian lain masyuk dalam rayuan dan nikmat dunia yang memabukkan pikiran. Sebagian merenung atas kejadian-kejadian yang dialaminya.
Manusia hidup karena anugerah. Manusia melakukan sesuatu atas dasar kebebasan untuk memilih dalam keterbatasan dan limit . Beruntung manusia punya mimpi dan pikiran. Beruntung manusia punya cinta, agar ia bisa memberikan kenyamanan kepada sesama yang juga mengalami kebinggungan.
Sebagian orang diliputi kebencian. Atas dasar trauma dan dendam. Menganggap manusia lain sebagai musuh yang mesti dilenyapkan. Merasa telah mencapai kebenaran sejati, hingga membasmi para pengikut syetan yang dianggap sebagai musuh abadi Tuhan.
Ah, apa guna menjadi manusia? Menjadi sosok yang tak mampu mengarahkan hidupnya sendiri. Berjalan dalam liku kelam penuh misteri. Dengan janji surga dan neraka. Sungguh malang menjadi manusia…
by Anggun Gunawan http://filsafat.kompasiana.com/2010/01/31/buat-apa-manusia-hidup/
3 comments:
wah, cool.. I like it... please keep posting something awesome like this... :-D
siaaaaaaaaaap booooooozzz..
hehe
I hope everyone likes it
Posting Komentar